“Jadi program-program yang dicanangkan oleh
teman-teman KKN bisa konek dengan potensi-potensi teman-teman desa.” Harapan
Dr. Eko Suwargono, M.Hum saat acara akan dimulai. Senin, 11 Agustus 2014
dilaksanakannya rembuk desa oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Jember, dosen pembimbing, beberapa warga, dan tokoh masyarakat Desa Pondokrejo
Kabupaten Jember.
Rembuk desa merupakan
upaya yang dilakukan mahasiswa KKN untuk memaparkan dan mensosialisasikan
program-programnya kepada warga desa setempat. Pemaparan dan sosialisasi
melalui rembuk desa ini bertujuan untuk mendapat masukan, tanggapan, dan
kerjasama terhadap program yang akan dilaksanakan. Dengan adanya rembuk desa,
mahasiswa, dosen, serta warga desa mampu menjalin talisilaturahim yang lebih
dekat sehingga program akan mendapat dukungan dari semua pihak.
Rembuk desa kali ini
dilaksanakan di Kantor Desa Pondokrejo. Peserta yang menhadiri ada 12 orang,
yang merupakan para warga yang telah mendapat undangan. Peserta yang menghadiri
adalah kepala desa, dosen pembimbing, perwakilan karang taruna, kepala dusun
Pondok Miri, ketua urusan keamanan kantor desa Pondokrejo yang merangkap kepala
dusun Sumberjo, ketua posdaya kesenian, dan bidan posyandu. Peserta yang datang
merupakan perwakilan warga yang ikut andil dalam pelaksanaan program.
Acara rembuk desa
dimulai sejak pukul 11.00. Diawali dengan ucapan terimakasih atas kehadiran
peserta rembuk desa. Kemudian sambutan-sambutan oleh Eza selaku kordinator desa
mahasiswa KKN, Dr. Eko Suwargono, M.Hum selaku dosen pembimbing Universitas
Jember, dan Misriyanto Efendi selaku Kepala Desa Pondokrejo. Dalam sambutannya,
Eza mengungkapkan keinginannya untuk memajukan dan mengembangkan pemuda-pemudi
Pondokrejo.
“Perubahan itu akan
terjadi jika dilakukan oleh pemuda-pemudi.” Ungkap Eza ketika memberi sambutan.
Tidak jauh berbeda
dengan sambutan yang dilakukan Eza, Dr. Eko Suwargono, M.Hum juga menyampaikan
beberapa hal dan harapan diterjunkannya mahasiswanya di desa ini.
“Anak-anak mahasiswa
mempunyai ilmu yang ebrsifat teori, bukan untuk mengajari namun juga untuk
belajar bagaimana merepkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dibidang kesehatan,
ekonomi, lingkungan dan pendidikan. Dr.
Eko Suwargono, M.Hum juga menungkapkan teori hanya 30% dan praktek 70%,
sehingga diharapkan mahasiswa-mahasiswa KKN belajar praktek dalam masyarakat
untuk belajar 70% tersebut. Harapannya sebagai dosen pembimgin juga tentang
kerjasama dengan pihak yang tepat, agar program-program KKN dapat
berkelanjutan. Dalam akhir sambutannya Dr. Eko Suwargono, M.Hum mengungkapkan,
“Saya berharap mahasiswa KKN mendapatkan ilmu berkomunikasi dengan masyarakat,
berintegritas, bekerja sama, dan mendapat ilmu pedesaan. Untuk membangun ilmu
akademik guna mengembangkan masyarakat secara umum.”
Sambutan dari kepala
desa, lebih memberi saran untuk warga desanya. “Kepada masyarakat yang ada di
Pondokrejo seharusnya bisa menjadi masukan. Setelah anak-anak KKN kembali ke
Universitas Jember, program-programnya berlanjut sampai kedepannya.” Saran
Misriyanto Efendi selaku kepala desa untuk warganya.
Setelah memberi
sambutan, acara inti rembuk desa dimulai. Pemaparan program dan respon dari
peserta rembuk desa. Mahasiswa KKN tahun ini adalah mahasiswa KKN gelombang II
Universitas Jember yang disetiap desanya dibagi dua kelompok dan masing-maing
kelompok memiliki 5 anggota. Desa Pondokrejo mendapat mahasiswa KKN dengan
kelompok 125 dan 195. Kelompok 125 mendapat giliran pertama untuk memaparkan
program-programnya; perpustakaan keliling dan
KF (pilar pendidikan), Jum’at bersih (pilar lingkungan), penyuluhan
bahaya miras dan narkoba (pilar kesehatan), dan penyuluhan istri cerdas (PKK).
Sama seperti 125, kelompok 195 juga diharukan mempunyai program di empat pilar;
fun game dan bimbingan belajar untuk siswa-siswi sekolah dasar (pendidikan),
sosialisasi kesehatan gigi dan mulut untuk balita di posyandu (kesehatan),
pemanfaatan botol bekas (lingkungan), dan pemberdayaan internet (ekonomi).
Setalah pemaparan
program, antusiasme peserta dapat dilihat dari banyaknya tanggapan dari warga. Banyak
tanggapan tentang bidang kesenian, karena memang Pondokrejo mempunyai posdaya
kesenian campur sari dan jaranan. Harapannya, kesenian ini mendapat SKU. Dr.
Eko Suwargono, M.Hum menanggapi bahwa perlu respon meski tidak masuk dalam
pilar yang diwajibkan untuk mahasiswa KKN. Kesenian bisa masuk dalam pilar
pendidikan jika dalam bentuk pelatihan dan bisa masuk dalam pilar ekonomi jika
dalam bentuk managemen usahanya. Acara pemaparan selesai tanggapan dari warga tentang program mahasiswa KKN
dirasa telah cukup.
Rembuk desa diakhiri
dengan ucapan terimakasih dan doa. Keakraban antara mahasiswa dan warga desa
semakin tampak saat obrolan santai setelah acara. Rembuk desa memang diharapkan
mampu menjalin silahturahim untuk kelancaran program-program mahasiswa KKN
Universitas Jember yang diaplikasikan pada Desa Temporejo.
0 komentar:
Posting Komentar