Senin, 18 Agustus 2014

Rembuk Desa

“Jadi program-program yang dicanangkan oleh teman-teman KKN bisa konek dengan potensi-potensi teman-teman desa.” Harapan Dr. Eko Suwargono, M.Hum saat acara akan dimulai. Senin, 11 Agustus 2014 dilaksanakannya rembuk desa oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember, dosen pembimbing, beberapa warga, dan tokoh masyarakat Desa Pondokrejo Kabupaten Jember. 
            Rembuk desa merupakan upaya yang dilakukan mahasiswa KKN untuk memaparkan dan mensosialisasikan program-programnya kepada warga desa setempat. Pemaparan dan sosialisasi melalui rembuk desa ini bertujuan untuk mendapat masukan, tanggapan, dan kerjasama terhadap program yang akan dilaksanakan. Dengan adanya rembuk desa, mahasiswa, dosen, serta warga desa mampu menjalin talisilaturahim yang lebih dekat sehingga program akan mendapat dukungan dari semua pihak.
            Rembuk desa kali ini dilaksanakan di Kantor Desa Pondokrejo. Peserta yang menhadiri ada 12 orang, yang merupakan para warga yang telah mendapat undangan. Peserta yang menghadiri adalah kepala desa, dosen pembimbing, perwakilan karang taruna, kepala dusun Pondok Miri, ketua urusan keamanan kantor desa Pondokrejo yang merangkap kepala dusun Sumberjo, ketua posdaya kesenian, dan bidan posyandu. Peserta yang datang merupakan perwakilan warga yang ikut andil dalam pelaksanaan program.
            Acara rembuk desa dimulai sejak pukul 11.00. Diawali dengan ucapan terimakasih atas kehadiran peserta rembuk desa. Kemudian sambutan-sambutan oleh Eza selaku kordinator desa mahasiswa KKN, Dr. Eko Suwargono, M.Hum selaku dosen pembimbing Universitas Jember, dan Misriyanto Efendi selaku Kepala Desa Pondokrejo. Dalam sambutannya, Eza mengungkapkan keinginannya untuk memajukan dan mengembangkan pemuda-pemudi Pondokrejo.
            “Perubahan itu akan terjadi jika dilakukan oleh pemuda-pemudi.” Ungkap Eza ketika memberi sambutan.
            Tidak jauh berbeda dengan sambutan yang dilakukan Eza, Dr. Eko Suwargono, M.Hum juga menyampaikan beberapa hal dan harapan diterjunkannya mahasiswanya di desa ini.
            “Anak-anak mahasiswa mempunyai ilmu yang ebrsifat teori, bukan untuk mengajari namun juga untuk belajar bagaimana merepkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dibidang kesehatan, ekonomi, lingkungan dan pendidikan.  Dr. Eko Suwargono, M.Hum juga menungkapkan teori hanya 30% dan praktek 70%, sehingga diharapkan mahasiswa-mahasiswa KKN belajar praktek dalam masyarakat untuk belajar 70% tersebut. Harapannya sebagai dosen pembimgin juga tentang kerjasama dengan pihak yang tepat, agar program-program KKN dapat berkelanjutan. Dalam akhir sambutannya Dr. Eko Suwargono, M.Hum mengungkapkan, “Saya berharap mahasiswa KKN mendapatkan ilmu berkomunikasi dengan masyarakat, berintegritas, bekerja sama, dan mendapat ilmu pedesaan. Untuk membangun ilmu akademik guna mengembangkan masyarakat secara umum.”
            Sambutan dari kepala desa, lebih memberi saran untuk warga desanya. “Kepada masyarakat yang ada di Pondokrejo seharusnya bisa menjadi masukan. Setelah anak-anak KKN kembali ke Universitas Jember, program-programnya berlanjut sampai kedepannya.” Saran Misriyanto Efendi selaku kepala desa untuk warganya.
            Setelah memberi sambutan, acara inti rembuk desa dimulai. Pemaparan program dan respon dari peserta rembuk desa. Mahasiswa KKN tahun ini adalah mahasiswa KKN gelombang II Universitas Jember yang disetiap desanya dibagi dua kelompok dan masing-maing kelompok memiliki 5 anggota. Desa Pondokrejo mendapat mahasiswa KKN dengan kelompok 125 dan 195. Kelompok 125 mendapat giliran pertama untuk memaparkan program-programnya; perpustakaan keliling dan  KF (pilar pendidikan), Jum’at bersih (pilar lingkungan), penyuluhan bahaya miras dan narkoba (pilar kesehatan), dan penyuluhan istri cerdas (PKK). Sama seperti 125, kelompok 195 juga diharukan mempunyai program di empat pilar; fun game dan bimbingan belajar untuk siswa-siswi sekolah dasar (pendidikan), sosialisasi kesehatan gigi dan mulut untuk balita di posyandu (kesehatan), pemanfaatan botol bekas (lingkungan), dan pemberdayaan internet (ekonomi).
            Setalah pemaparan program, antusiasme peserta dapat dilihat dari banyaknya tanggapan dari warga. Banyak tanggapan tentang bidang kesenian, karena memang Pondokrejo mempunyai posdaya kesenian campur sari dan jaranan. Harapannya, kesenian ini mendapat SKU. Dr. Eko Suwargono, M.Hum menanggapi bahwa perlu respon meski tidak masuk dalam pilar yang diwajibkan untuk mahasiswa KKN. Kesenian bisa masuk dalam pilar pendidikan jika dalam bentuk pelatihan dan bisa masuk dalam pilar ekonomi jika dalam bentuk managemen usahanya. Acara pemaparan selesai tanggapan  dari warga tentang program mahasiswa KKN dirasa telah cukup.
            Rembuk desa diakhiri dengan ucapan terimakasih dan doa. Keakraban antara mahasiswa dan warga desa semakin tampak saat obrolan santai setelah acara. Rembuk desa memang diharapkan mampu menjalin silahturahim untuk kelancaran program-program mahasiswa KKN Universitas Jember yang diaplikasikan pada Desa Temporejo.
                       

0 komentar:

Posting Komentar