Senin, 25 Agustus 2014

Mengintip Dunia dari Perpustakaan Keliling

Jika buku adalah jendela dunia, berarti membaca adalah cara untuk mengintip dunia. Siswa-siswi SD 4 Pondokrejo, 18 Agustus 2014 sedang mengintip dunia. Perpustakaan keliling milik PERPUSDA (Perpustakaan Daerah) Jember mendatangi sekolah yang ada di Dusun Kombongan Desa Pondokrejo Kecamatan Temporejo ini. Kedatangan PERPUSDA merupakan salah satu program mahasiswa KKN Universitas Jember.

SD 4 Pondokrejo merupakan salah satu sekolah dasar yang mempunyai fasilitas perpustakaan dengan buku yang masih sedikit. Desa Pondokrejo memang bukan lagi desa yang terisolasi, namun Dusun Kombongan masih butuh perhatian khusus. Khususnya pendidikan.
“Keterbatasan sarana belajar berupa buku bacaan merupakan salah satu penghambat dari masalah yang harus segera kita cari solusinya bersama-sama. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa KKN berusaha memberikan kontribusi dengan mendatangkan perpustakaan keliling agar mampu menumbuhkan gairah para siswa untuk gemar membaca. Sesungguhnya, membaca merupakan jendela dunia bagi para siswa. Dengan membaca kita mampu mengetahui tentang sesuatu hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Semoga dengan kegiatanini dapat menjadi awalan untuk kegiatan yang selanjutnya jauh lebih bermanfaat.” Harapan Ita sebagai penanggungjawab program pada pilar lingkungan ini.
Kegiatan dimulai 09.00, bus yang membawa para jendela dunia ini datang beberapa jam setelah apel hari senin. Semua siswa segera dibariskan agar tertib masuk ke dalam bus untuk mengambil buku yang akan dipinjam. Sifat tidak sabar itu milik semua anak kecil. Meskipun telah berbaris, dorong-dorongan agar segera mendapat buku yang ingin dibaca tidak bisa dihindarkan. Tapi inilah yang menunjukkan antusiasme dari siswa-siswi yang ingin mengintip dunia lewat jendelanya.
Guntoro, siswa kelas 6 tidak kalah antusias. Dia meminjam buku tentang agama. Membaca setiap kata dibuku yang Ia pinjam.
“Senang ada perpustakaan keliling. Saya senang membaca.” Jawab Guntoro saat mendapat pertanyaan tentang yang dirasakannya dengan kedatangan perpustakaan keliling.
 Guntoro dan siswa-siswi SD 4 Pondokrejo lainnya tidak perlu keluar dari desa untuk melihat dunia. Mereka sudah mengintip dari buku. Desa siswa-siswi ini boleh berada di desa yang jauh dari kemewahan, namun bukan berarti para penerus bangasa ini tidak bisa melihat dunia.

0 komentar:

Posting Komentar