“Dulu namanya Padma Jaya, sekarang Pondok
Jaya.” Cerita Katemo, selaku ketua pos daya Pondok Jaya di Desa Pondokrejo
Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.
Pos daya Pondok Jaya
merupakan pos pemberdayaan masyarakat desa yang pernah dibentuk mahasiswa KKN
Universitas Jember. Pos daya ini mempunyai empat pilar yaitu pilar kesehatan,
pendidikan, kesenian dan ekonomi. Disetiap pilar mempunyai kegiatan dan penanggungjawab
untuk tetap berjalan setelah mahasiswa KKN meninggalkan desa.
“Dipilar kesehatan
bisa ikut nimbrung dengan ibu-ibu
bidan di posyandu.” Jelas Katemo tentang pilar kesehatan. Kegiatan pilar
kesehatan di pusatkan di posyandu. Bertujuan untuk kesehatan balita dan ibu.
Penangungjawab pilar kesehatan adalah Erti.
Dipilar ekonomi,
mendapat perhatian khusus Katemo. VCO yang merupakan minyak olahan dari kelapa
pernah diajarkan mahasiswa KKN kepada warga Pondokrejo. Program ini
berkelanjutan cukup lama, namun kendala pemasaran selalu menjadi kendala utama.
Sehingga sekarang program ini tidak lagi bisa berkelanjutan. Selain VCO, olahan
dari kelapa adalah gula merah. Penanggungjawab pilar ekonomi adalah Muqorrobin yang merupakan salah
satu produsen gula merah. Produksi gula merah masih terus berlanjut. Sistem
pemasaran gula merah dengan adanya satu orang sebagai penampung hasil para
produsen gula merah, dan penampung itulah yang memasarkan keluar desa. Dalam hal bidang ekonomi juga terdapat pos
daya “Legen Jaya” yang bergerak dibidang produksi gula merah. Dan juga pos daya
“Kombongan” bergerak dibidang ekonomi khususnya pertanian.
Dipilar pendidikan,
kegiatannya adalah keaksaraan fungsional (KF), dimana Sri menjadi penanggungjawabnya. KF merupakan kegiatan yang
dikhususkan untuk lansia, yaitu pemberantasan buta huruf. Lansia di Pondokrejo
memang banyak yang masih buta huruf, dengan adanya pos daya ini para lansia
diajarkan bisa menulis nama dan tanda tangan.
Dipilar kesenian,
warga mengelola kesenian campur sari dan jaranan, dimaka pemnanggungjawabnya
adalah Galuh. Pilar ini masih aktif diantara pilar yang lain. Meskipun budaya
modern telah masuk, namun budaya tradisional ini masih banyak peminatnya,
terutama di dearah Pondokrejo sendiri. Dalam bidang kesenian mempunyai pos daya sendiri yang bernama “Sido
Makmur”.
“Pos daya sudah
berkurang keaktifannya.” Keluh Katemo.
Menghidupkan kembali
aktivitas pos daya yang telah pasif adalah tugas mahasiswa KKN selanjutnya. Di
tahun 2014, mahasiswa KKN menemukan pos daya yang telah pasif, terutama dipilar
pendidikan. Tugas mahasiswa KKN bukan untuk menjadi pelaku pos daya, namun
sebagai fasilitator dan menghidupkan kembali semangat warga Desa Pondokrejo.
0 komentar:
Posting Komentar