Selasa, 5 Agustus
2014, balai desa sudah ramai oleh ibu-ibu PKK sebagai peserta penyuluhan
mengatur ekonomi keluarga yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Jember di Desa Pondorejo Kecamatan
Temporejo.
“Mengenai penyuluhan mengatur ekonomi keluarga, khususnya ibu-ibu, ‘jadi istri cerdas mengatur keuangan keluarga’ yaitu mengharap supaya ibu-ibu dapat mengatur keuangan karena penghasilan suami pasti akan diberikan ke para istri untuk uang belanja, makan keluarga, dan keperluan anak. Sehingga dengan adanya penyuluhan ini dapat menyadarkan para ibu-ibu untuk mengurangi pengeluaran pribadinya dan fokus pada keperluan keluarga.” Harapan Dila, mahasiswa KKN yang menjadi penanggungjawab program pada pilar ekonomi ini.
“Mengenai penyuluhan mengatur ekonomi keluarga, khususnya ibu-ibu, ‘jadi istri cerdas mengatur keuangan keluarga’ yaitu mengharap supaya ibu-ibu dapat mengatur keuangan karena penghasilan suami pasti akan diberikan ke para istri untuk uang belanja, makan keluarga, dan keperluan anak. Sehingga dengan adanya penyuluhan ini dapat menyadarkan para ibu-ibu untuk mengurangi pengeluaran pribadinya dan fokus pada keperluan keluarga.” Harapan Dila, mahasiswa KKN yang menjadi penanggungjawab program pada pilar ekonomi ini.
Menyuluhan
ini diberikan kepada sasaran yang tepat, yaitu ibu-ibu PKK. Sebagai seorang ibu
rumah tangga, mengatur keuangan keluarga bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Masalah klasik dalam rumah tangga ini juga muncul di sebuah desa di Kabupaten
Jember. Setelah mendengar keluhan dari ibu-ibu PKK tentang permasalahan
keuangan dalam keluarga, mahasiswa KKN Universitas Jember tahun 2014 gelombang
dua memutuskan untuk membuat program yang menjawab keluhan para ibu-ibu Desa
Pondokrejo.
Acara
dimulai pukul 10.00, setelah ibu PKK berkumpul. Dimulai dengan sambutan dari
ketua PKK yaitu Sri yang juga seorang ibu rumah tangga. Acara inti dimulai
dengan memberi penjelasan tentang bagaimana mengatur keuangan dalam keluarga
dan menjadi istri yang cerdas. Meski jumlah peserta lebih sedikit dibanding
perkiraan mahasiswa, namun itu tidak mematahkan semangat mahasiswa KKN untuk
tetap mengajari ibu-ibu PKK menjadi ibu cerdas. Jumlah peserta juga tidak
mempengaruhi kualitas penyuluhan. Ini dibuktikan dengan adanya tanyajawab yang
menunjukkan antusias dari peserta.
Penyuluhan
ini juga memberi tips-tips kepada ibu-ibu PKK agar bisa menjadi manager
keuangan yang cerdas dalam keluarganya. Adapun salah satu tipsnya adalah
menabung. Meskipun menabung telah diajarkan sejak kecil, namun banyak yang
belum bisa menerapkannya karena masih belum bisa membedakan antara keinginan
dan kebutuhan.
Setelah
tanyajawab dan memberi tips, acara ditutup dengan memberi kuisioner kepada
ibu-ibu PKK untuk memberitahu
keseimbangan pendapatan dan pengeluaran.
0 komentar:
Posting Komentar