Senin, 29 Desember 2014
Kamis, 09 Oktober 2014
Kamis, 18 September 2014
Selasa, 16 September 2014
KADER POSYANDU
20.53
No comments
Kader Posyandu dapat Bantuan Sepeda Anginn dari Pemkab.Jember . setiap Posyandu dapat 1 (satu) Unit Sepeda . Jadi Jumlahnya 10 Unit sepeda.
Selasa, 02 September 2014
Jumat, 29 Agustus 2014
LPM
01.26
No comments
I. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
1. Ketua : SUPENO
2. Sekertaris : HERMANSYAH
3. Bendahara : SUNARKO
4. Anggota : 1. GIMANTORO
3. SUPRAPTO
4. P.NURUL
5. SAPIK
6. ASAN
7. AGUS
8. SALEH
II. PKK
III. RT / RW
1. Ketua : SUPENO
2. Sekertaris : HERMANSYAH
3. Bendahara : SUNARKO
4. Anggota : 1. GIMANTORO
3. SUPRAPTO
4. P.NURUL
5. SAPIK
6. ASAN
7. AGUS
8. SALEH
II. PKK
III. RT / RW
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
01.07
No comments
Sekretaris Desa : KATENO
1. Kaur Pemerintahan : UNTUNG HARIYONO
2.Kaur Keuangan : LASMITI
3. Kaur Umum : SRI WAHYUNI
4.Kaur Ekbang : SUYITNO
5.Kaur Kesra : TEMU SUPRIANTO
6. Kaur Keamanan : KATEMO
7. Kaur Pamong Tani : NUR HALIMAH
Senin, 25 Agustus 2014
Istri Cerdas Desa Pondokrejo
00.43
No comments
Selasa, 5 Agustus
2014, balai desa sudah ramai oleh ibu-ibu PKK sebagai peserta penyuluhan
mengatur ekonomi keluarga yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Jember di Desa Pondorejo Kecamatan
Temporejo.
“Mengenai penyuluhan mengatur ekonomi keluarga, khususnya ibu-ibu, ‘jadi istri cerdas mengatur keuangan keluarga’ yaitu mengharap supaya ibu-ibu dapat mengatur keuangan karena penghasilan suami pasti akan diberikan ke para istri untuk uang belanja, makan keluarga, dan keperluan anak. Sehingga dengan adanya penyuluhan ini dapat menyadarkan para ibu-ibu untuk mengurangi pengeluaran pribadinya dan fokus pada keperluan keluarga.” Harapan Dila, mahasiswa KKN yang menjadi penanggungjawab program pada pilar ekonomi ini.
“Mengenai penyuluhan mengatur ekonomi keluarga, khususnya ibu-ibu, ‘jadi istri cerdas mengatur keuangan keluarga’ yaitu mengharap supaya ibu-ibu dapat mengatur keuangan karena penghasilan suami pasti akan diberikan ke para istri untuk uang belanja, makan keluarga, dan keperluan anak. Sehingga dengan adanya penyuluhan ini dapat menyadarkan para ibu-ibu untuk mengurangi pengeluaran pribadinya dan fokus pada keperluan keluarga.” Harapan Dila, mahasiswa KKN yang menjadi penanggungjawab program pada pilar ekonomi ini.
Menyuluhan
ini diberikan kepada sasaran yang tepat, yaitu ibu-ibu PKK. Sebagai seorang ibu
rumah tangga, mengatur keuangan keluarga bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Masalah klasik dalam rumah tangga ini juga muncul di sebuah desa di Kabupaten
Jember. Setelah mendengar keluhan dari ibu-ibu PKK tentang permasalahan
keuangan dalam keluarga, mahasiswa KKN Universitas Jember tahun 2014 gelombang
dua memutuskan untuk membuat program yang menjawab keluhan para ibu-ibu Desa
Pondokrejo.
Acara
dimulai pukul 10.00, setelah ibu PKK berkumpul. Dimulai dengan sambutan dari
ketua PKK yaitu Sri yang juga seorang ibu rumah tangga. Acara inti dimulai
dengan memberi penjelasan tentang bagaimana mengatur keuangan dalam keluarga
dan menjadi istri yang cerdas. Meski jumlah peserta lebih sedikit dibanding
perkiraan mahasiswa, namun itu tidak mematahkan semangat mahasiswa KKN untuk
tetap mengajari ibu-ibu PKK menjadi ibu cerdas. Jumlah peserta juga tidak
mempengaruhi kualitas penyuluhan. Ini dibuktikan dengan adanya tanyajawab yang
menunjukkan antusias dari peserta.
Penyuluhan
ini juga memberi tips-tips kepada ibu-ibu PKK agar bisa menjadi manager
keuangan yang cerdas dalam keluarganya. Adapun salah satu tipsnya adalah
menabung. Meskipun menabung telah diajarkan sejak kecil, namun banyak yang
belum bisa menerapkannya karena masih belum bisa membedakan antara keinginan
dan kebutuhan.
Setelah
tanyajawab dan memberi tips, acara ditutup dengan memberi kuisioner kepada
ibu-ibu PKK untuk memberitahu
keseimbangan pendapatan dan pengeluaran.
Pemanfaatan Botol Plastik Bekas
00.42
No comments
“Pengolahan sampah botol
plastik menjadi kerajinan. Biar teman-teman bangga memakai hasil buatannya
sendiri.” Jelas Eza, kordinator desa mahasiswa KKN Universitas Jember di Desa
Pondokrejo, saat menerangkan program
pada pilar lingkungan.
Sampah merupakan salah satu
permasalahan klasik yang belum mendapat banyak perhatian dari masyarakat.
Umumnya, sampah bukan diolah dengan baik agar tidak menyebabkan pencemaran,
namun hanya dipindah atau dibuang agar tidak terlihat kotor. Khususnya, untuk
sampah plastik harus mendapat perhatian lebih karena sampah yang baru dapat
terutai setelah belasan tahun terkubur di dalam tanah ini dapat membuat
berbagai pencemaran.
Sampah plastik berdampak buruk untuk
lingkungan karena dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara. Jika
sampah plastik dibuang dialiran air/sungai, maka sampah ini cukup untuk menjadi
pencemar air. Jika sampah plastik dibuang ke tanah, maka pencemaran tanah
berupa rusaknya kesuburan tanah yang akan terjadi. Jika sampah plastik dibakar
untuk menghindari pencemaran air dan tanah, maka asapnya akan menjadi
pencemaran udara yang membantu merusaklapisan ozon, dan berarti mempercepat global warming.
Bahaya sampah plastik ini menjadi
dasar terbentuknya sebuah program pada pilar lingkungan, yaitu sosialisasi
pemanfaatan botol plastik. Program dari mahasiswa KKN yang ada di Desa
PondokrejoKecamatan Temporejo ini akan bekerjasama dengan karang taruna sebagai
salah satu bentuk pos daya yang ada di desa. Program direncakan akan
dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2014 di balai desa Pondokrejo.
Hari yang telah mendekati hari pelaksanaan
ini digunakan untuk mempersiapkan bahan, juga menyiapkan konsep yang lebih
matang. Bahan berupa botol plastik, kain perca, dan bibit tomat telah
disiapkan. Konsep yang akan digunakan
adalah memberi pelatihan karang taruna untuk membuat gelang dan pot bunga dari
bahan botol plastik bekas. Gelang dan pot bunga yang telah jadi, akan
dipamerkan di balai desa saat acara karnaval pada tanggal 31 Agustus 2014 yang
diadakan karang taruna. Agar program ini dapat berkelanjutan, gelang dan pot
bunga akan dicoba untuk dipasarkan di dalam blog yang bekerja sama dengan pilar
ekonomi. Yang nantinya, akan dikelola oleh masyarakat dan dikordinatori oleh
karang taruna.
“Kita bernafas, minum, dan makan
dari alam. Kalau alam rusak, bagaimana kita bernafas kalau udara sudah
tercemar, apa yang kita minum kalau air sudah tercemar, kalau tanah tercemar
juga tidak ada tanaman yang tumbuh untuk kita makan. Saya berharap dengan
program ini, kita dapat memanfaatkan botol plastik. Setidaknya dapat mengurangi
pencemaran yang diakibatkan sampah yang sulit terurai ini. Kalau setiap orang
bisa mengolah sampahnya sendiri, pasti tingkat pencemaran akan rendah. Semoga
dengan adanya sosialisasi ini, akan tumbuh kesadaran menjaga lingkungan.”
Harapan Fitri sebagai penanggungjawab program ini.
Sesuai harapan Fitri, program pemanfaatan
botol plastik akan mempunyai banyak manfaat, baik bagi lingkungan juga untuk
masyarakat. Selain lingkungan yang tetap terjaga dari sampah plastik, juga
masyarakat yang mempunyai ketrampilan.
Mengintip Dunia dari Perpustakaan Keliling
00.41
No comments
Jika buku adalah
jendela dunia, berarti membaca adalah cara untuk mengintip dunia. Siswa-siswi
SD 4 Pondokrejo, 18 Agustus 2014 sedang mengintip dunia. Perpustakaan keliling
milik PERPUSDA (Perpustakaan Daerah) Jember mendatangi sekolah yang ada di
Dusun Kombongan Desa Pondokrejo Kecamatan Temporejo ini. Kedatangan PERPUSDA
merupakan salah satu program mahasiswa KKN Universitas Jember.
SD
4 Pondokrejo merupakan salah satu sekolah dasar yang mempunyai fasilitas
perpustakaan dengan buku yang masih sedikit. Desa Pondokrejo memang bukan lagi
desa yang terisolasi, namun Dusun Kombongan masih butuh perhatian khusus.
Khususnya pendidikan.
“Keterbatasan
sarana belajar berupa buku bacaan merupakan salah satu penghambat dari masalah
yang harus segera kita cari solusinya bersama-sama. Oleh karena itu, kami
sebagai mahasiswa KKN berusaha memberikan kontribusi dengan mendatangkan
perpustakaan keliling agar mampu menumbuhkan gairah para siswa untuk gemar
membaca. Sesungguhnya, membaca merupakan jendela dunia bagi para siswa. Dengan
membaca kita mampu mengetahui tentang sesuatu hal yang tidak kita ketahui
sebelumnya. Semoga dengan kegiatanini dapat menjadi awalan untuk kegiatan yang
selanjutnya jauh lebih bermanfaat.” Harapan Ita sebagai penanggungjawab program
pada pilar lingkungan ini.
Kegiatan
dimulai 09.00, bus yang membawa para jendela dunia ini datang beberapa jam
setelah apel hari senin. Semua siswa segera dibariskan agar tertib masuk ke
dalam bus untuk mengambil buku yang akan dipinjam. Sifat tidak sabar itu milik
semua anak kecil. Meskipun telah berbaris, dorong-dorongan agar segera mendapat
buku yang ingin dibaca tidak bisa dihindarkan. Tapi inilah yang menunjukkan
antusiasme dari siswa-siswi yang ingin mengintip dunia lewat jendelanya.
Guntoro,
siswa kelas 6 tidak kalah antusias. Dia meminjam buku tentang agama. Membaca
setiap kata dibuku yang Ia pinjam.
“Senang
ada perpustakaan keliling. Saya senang membaca.” Jawab Guntoro saat mendapat
pertanyaan tentang yang dirasakannya dengan kedatangan perpustakaan keliling.
Guntoro dan siswa-siswi SD 4 Pondokrejo
lainnya tidak perlu keluar dari desa untuk melihat dunia. Mereka sudah
mengintip dari buku. Desa siswa-siswi ini boleh berada di desa yang jauh dari
kemewahan, namun bukan berarti para penerus bangasa ini tidak bisa melihat
dunia.
Sosialisasi (P4GN)
00.39
No comments
Sosialisasi (P4GN)
Keterbukaan masyarakat
Indonesia terhadap budaya yang masuk mengharuskan masyarakat mempunyai filter
yang kuat untuk menyaring budaya yang cocok diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Rabu, 13 Agustus 2014, SMP Negeri 1 Temporejo mendapat kunjungan BNK
(Badan Narkotika Kabupaten) Kabupaten Jember untuk menfilter kebudayaan memakai
narkoba dan miras (minuman keras) agar tidak sampai masuk dan mempengaruhi
siswa-siswi SMP yang ada di Desa Pondokrejo Kecamatan Temporejo Kabupaten
Jember ini.
“Harapan kedepannya semoga
siswa-siswi SMP Negeri 1 Temporejo tahu akan narkoba dan bahaya-bahaya yang
ditimbulkan dan tidak terjangkit jaringan yang kecanduan narkoba.” Jelas Rifka,
mahasiswa KKN Universitas Jember serta penanggungjawab program.
Mahasiswa KKN mengundang BNK untuk
melakukan penyuluhan bahaya narkoba dan miras untuk siswa-siwi SMP. Penyuluhan
dimulai pada pukul 09.00. Dimulai dari acara sambutan dari kordinator desa
mahasiswa KKN, kepala sekolah, dan kepala polisi sektor Temporejo. Penyuluhan
berisi tentang apa itu narkoba, macam-macam narkoba, ciri-ciri pecandu, pencagahan,
dan pengobatan para pecandu.
Sebelum menjelaskan apa itu narkoba,
BNK menjelaskan yang menjadi dasar dilarangnya barkoba di Indonesia.
- Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
- Instruksi Presiden Nomor 12 Tentang Rencana Aksi Nasional, Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tahun 2011.
- Keputusan Bupati Jember Nomor : 188.45/411/012/2013 tanggal 30 Desember 2013 tentang Satuan Tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (SATGAS P4GN) Kabupaten Jember.
- Surat dari SATGAS P4GN Jember Nomor : B/21/2014/SATGAS-P4GN tanggal 04 Agustus 2014 tentang Sosialisasi P4GN.
“Narkoba
adalah Obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum diisap,
dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak
(Susunan saraf pusat) dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya kerja
otak berubah (meningkat atau menurun) demikian pula fungsi vital organ tubuh
lainnya (Jantung, peredaran darah, pernafasan dan lain lainnya).” Penjelasan di
slide tentang apa itu narkoba yang diberikan saat penyuluhan. Narkoba merupakan
istilah untuk kumpulan bahan Nar (Narkotika), Ko (Psikotropika), dan Ba (Bahan
adiktif). Dimana masing-masing bahan merupakan bahan yang berbahaya jika
digunakan tidak sesuai dosis.
Narkotika
merupakan zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetis/semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan/perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Bahan
narkotika dibagi menjadi tiga golongan. Golongan I, tidak digunakan dalam pengobatan hanya digunakan
dalam litbang ilmu pengetahuan. Ada 65 jenis, seperti Heroin, Candu, Ganja, Kokain, Opium, Papaver,
Extasy, Sabu – sabu, dan Hasis. Golongan II, digunakan dalam pengobatan tapi
terbatas, ada 86 jenis. Seperti Morfin, Fentamil, Petidina, Alfametadol,
Allilprodina, Dextromoramida, Alfentanil, Bezetidin, dan Ekgonina. Golongan
III, digunakan dalam pengobatan jumlahnya ada 13 jenis. Seperti Kodein,
Dionema, Propiram, Pulkodina, Buprenorfina, Etilmurfina, Nekodikodina, dan
Norkodeina.
Psikotropika
merupakan zat/obat baik alamiah/sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syarat pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Psikotropika mempunyai 4 golongan. Golongan
I, memiliki daya yang dapat menimbulkan ketergantungan tertinggi tidak
digunakan untuk pengobatan ada 26 jenis. Seperti MDMA, Psilosibin dan Psilosin
(zat sejenis jamur), LSD, Mescaline (sejenis kaktus) dan Datura. Golongan II, memiliki
daya ketergantungan menengah jumlah ada 60 jenis. Seperti Amphetamine dan
Metaqualon. Golongan III, memiliki daya ketergantungan sedang jumlah ada 9
jenis. Seperti Amobarbital, Flunitrazepam, Pentobarbital. Golongan IV, memiliki
daya ketergantungann rendah, digunakan pengobatan secara luas jmlh ada 16
jenis. Seperti Diazepam, Barbital, Klobazam, dan Nitrazepam.
Bahan adiktif merupakan bahan atau zat bukan
narkotika maupun psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Seperti Alkohol
(Minuman Keras), Kafein (Kopi), Nikotin (Rokok), Zat sedaktif dan Hipnotika
(Tinner, Bensin, Spirtus/ zat yg mudah
menguap), dan Inhalansia ( Lem Aica
Aibon ).
Setelah menjelaskan macam-macam narkoba, BNK
juga menjelaskan pasal-pasal tentang narkoba. Agar siswa-siswi mengerti ada
hukuman untuk pengguna. Selain dampak kesehatan, siswa harus tahu ada dampak
hukum yang akan menjerat mereka jika berhubungan dengan penyalah gunaan
narkoba.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang
menyalahgunakan narkoba. Faktor individu, coba-coba, ingin diterima, ikut trend,
kenikmatan sesaat, cari perhatian, ikut tokoh idola, dan faktor lainnya. Faktor
lingkungan, hubungan tidak harmonis dengan orang tua, lingkungan rawan narkoba,
kurangnya control, dan tekanan
kelompok sebaya. Dan korban pergaulan paling banyak adalah remaja. Remaja yang
beresiko tinggi adalah remaja yang tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua, tidak
dalam pengawasan orang tua, kontrol diri yang rendah, kepercayaan diri dan
harga diri yang rendah, tidak mau mengikuti aturan/norma/tata tertib, suka mencari
sensasi, bergaul/tinggal dilingkungan penyalahgunaan narkoba, dikucilkan atau
sulit menyesuaiakan diri dengan lingkungan, memiliki anggota keluarga
penyalahguna narkoba, dan rendah penghayatan spiritual.
Bukan tanpa sebab narkoba dilarang. Banyak sifat
jahat narkoba yang membahayakan penggunanya. Sifat berbahaya pertama adalah habitual.
Habitual adalah sifat pada narkoba yang membuat pemakainya akan selalu
teringat, terkenang dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan
rindu (seeking). Kedua adiktif, sifat narkoba yang membuat pemakainya terpaksa
memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Penghentian atau pengurangan
pemakaian narkoba akan menimbulkan ‘efek putus zat’ atau withdrawal effect,
yaitu perasaan sakit luar biasa, atau dalam bahasa gaul disebut sakaw (sakit
karena kau, narkoba). Ketiga toleran, sifat narkoba yang membuat tubuh
pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan narkoba dan menyesuaikan diri
dengan narkoba itu sehingga menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi.
Seseorang yang telah menggunaka narkoba,
biasanya mudah dikenali. Seperti suka menyendirim, prestasi belajarnya menurun
/ menjadi bodoh, diskors dari sekolah,
sering keluar malam, sering bangun terlambat, berat badan menurun, bicaranya pelo, ngoceh tidak karuan, suka
ketawa, hidungnya beler / ingusan, ngiler, giginya kotor, mata merah, sayu,
cekung, keluar air mata, suka bohong, mudah marah, suka merayu, jarang mandi,
pakaian kumuh, rambut kusam, suka mencuri punya teman/ keluarganya, ada bekas
suntikan ditangan dan di paha, dan gelisah, ada perasaan ingin bunuh diri.
Untuk mendeteksi adanya pecandu, IPWL (Daftar Institusi Penerima Wajib lapor)
Jawa Timur di Jember adalah RSUD dr Soebandi.
Budaya mengkonsumsi narkoba merupakan salah
satu kenakalan remaja. Dengan adanya penyuluhan, akan membantu mencegah budaya
ini. Penyuluhan bahaya narkoba dan miras merupakan salah satu filter untuk
mencegah budaya konsumsi narkoba.
Senin, 18 Agustus 2014
English Fun
11.25
No comments

“Monkey.” Jawab
seorang murid kelas 5 SDN Pondokrejo V yang berada di dusun Pondokmiri, Desa
Pondokrejo, Kecamatan Temporejo ketika ditunjuk temannya untuk menjawab bahasa
inggris dari kata monyet.
Pada hari Selasa, 12
Agustus 2014 mahasiswa KKN Universitas Jember mengadakan English Fun. English Fun
merupakan suatu kegiatan belajar bahasa inggris menggunakan sebuah permainan,
seperti memberi tebak-tebakan. English
Fun bertujuan untuk mengenalkan cara belajar bahasa inggris yang
menyenangkan kepada siswa sehingga membuat para siswa lebih tertarik belajar.
“Dengan adanya English Fun ini, saya ingin menunjukkan
kepada adik-adik sekolah dasar bahwa belajar bahasa inggris itu menyenangkan
karena selama ini bahasa inggris merupakan momok bagi mereka. Apalagi anak
kelas enam sekolah dasar belum tahu waktu kita tanya bahasa inggris dari angka.”
Ungkap Diana selaku penanggungjawab kegiatan Englih Fun.
Kegiatan English Fun dimulai sejak pukul 08.00
hingga pukul 09.00. Kegiatan ini difokuskan pada kelas 5 dan kelas 6 sekolah
dasar. Kelas 5 mendapat giliran pertama. Di kelas ini para siswa diberi tebakan
untuk menjawab bahasa inggris dari nama binatang-binatang, bagi murid yang
tidak bisa akan diminta untuk menyanyikan lagu di depan kelas. Dengan konsep
yang sama, kelas 6 juga memberi tebakan untuk diterjemahkan dalam bahasa
inggris dan murid yang tidak bisa harus bernyanyi di depan kelas, namun di
kelas ini tebak-tebakan tentang angka.
Antusias para murid
terlihat dari perhatian mereka terhadap tebakan yang diberikan dari temannya,
meskipun kelas sangat gaduh karena terlalu banyak murid yang tidak dapat
kesempatan ingin menjawab. English Fun diadakan untuk sosialisasi bimbingan
belajar yang diadakan mahasiswa KKN. Dengan antusias para murid, bukan tidak
mungkin mereka belajar di luar untuk mengikuti bimbingan belajar.
Pemasaran Produk Desa Lewat Internet
11.22
No comments
"Blog ini memuat tentang Desa Pondokrejo dan pemasaran
potensi yang ada disini. Ya harapan saya, selama ini kan yang jadi permasalahan
di desa-desa yang ada anak KKNnya adalah pemasaran. Saya berharap dengan blog
ini, selain memudahkan orang-orang yang mencari informasi tentang Pondokrejo,
juga membantu Pondokrejo dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan dari
potensi yang ada di desa ini.” Harapan Yudhis, mahasiswa KKN yang menjadi
penanggungjawab pilar ekonomi.
Mahasiswa KKN Universitas Jember tahun 2014
gelombang dua yang ditempatkan di Desa Pondokrejo, harus mempunyai program di
empat pilar, salah satunya pilar ekonomi. Kali ini, pilar ekonomi difokuskan
pada pemasaran produk hasil potensi Desa Pondokrejo. Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) telah melakukan evaluasi terhadap desa-desa yang pernah
menajdi tempat KKN, dan mendapat hasil berupa data kendala di banyak desa,
salah satunya pemasaran.
Sesuai
dengan saran yang diberikan LPM saat pembekalan mahasiswa KKN sebelum
diterjunkan di desa-desa, maka mahasiswa KKN yang diterjunkan di Pondokrejo juga
menfokuskan pada pemasaran. Pemasaran selama ini hanya dilakukan dengan
menunggu konsumen yang datang, menjual kepada pemborong, dan menjual di
toko-toko kecil sekitar desa. Sehingga informasi yang menyebar hanya melalui
mulut ke mulut.
Seiring perkembangan jaman, Desa Pondokrejo
telah memiliki internet di kantor desa. Mahasiswa memanfaatkan ini untuk
pemasaran. Banyaknya macam media sosial, memudahkan memasang informasi tentang
desa ini di internet. Mahasiswa KKN memilih media blog untuk mengenalkan Desa
Pondokrejo dengan segala potensinya.
Agar program ini terus berkelanjutan setelah
mahasiswa kembali ke kampus, maka mahasiswa memberi pelatihan untuk perangkat
desa tentang bagaimana mengelola blog sebagai sember informasi yang berkaitan
dengan Desa Pondokrejo dan pemasaran potensi. Dengan berhasilnya sistem
pemasaran melalui internet, diharapkan meningkatnya pesanan produk karya warga
desa dan potensi alam yang ada di desa ini. Jika masyarakat desa mempunyai
usaha mandiri yang berkembang, harapan untuk mensejahterakan masyarakat
Indonesia bukan hal yang tidak mungkin. Termasuk Desa Pondokrejo yang mempunyai
banyak potensi dan warga kreatif.
HUT RI ke-69
11.11
1 comment
Karang
Taruna Menuju Agustusan
Kantor Desa Pondokrejo pada hari Minggi 10
Agutus 2014 telah ramai sejak pukul 07.00. Tidak seperti biasanya yang hanya dihuni
para perangkat desa, hari ini pemuda-pemudi Karang Taruna tengah sibuk
persiapan untuk acara tujuh belasan. Pesiapan ini dilakukan untuk pertandingan
bola voli tingkat desa.
“Banyak yang harus disiapkan, kalau soal tim
ada yang mengurus sendiri.” Ungkap Ardilatul Hikmah, salah satu pemudi Karang
Taruna Pondokrejo.
Persiapan yang dilakukan dikantor desa memang
hanya sebataas persiapan fisik. Persiapan yang dilakukan sudah telihat dari
pagar tembok yang telah dicat dan bertuliskan HUT RI. Selain pagar tembok,
lapangan voli juga telah dibersihkan, hanya tinggal rumput-rumput yang harus
dicabut serta penyiraman tanah agar lebih padat.
Antusiasme terlihat dari kerjasama dari
pemuda-pemudi Krang Taruna Pondok Rejo. Beberapa ada yang mengecat, memutar
musik untuk penyemangat, dan ada yang menyiapkan konsumsi. Persiapan yang
dikordinasi dengan baik ini telah menyelesaikan persiapan pertandingan bola
voli untuk peringatan tujuh belas Agutus dalam hal persiapan lapangan.
Selain lomba voli, Karang Taruna juga
mengadakan karnaval. Pretasi Karang Taruna yang berhasil mengadakan jalan sehat
dan lomba voli tahun lalu mendapat apresiasi dari desa dengan dipercayakannya
lagi mengadakan acara yang lebih besar. Sehingga persiapan harus digodok matang-matang.
Semangat mempersiapkan bukan hanya sebatas
fisik, Karang Taruna juga selalu melakukan kordinasi dengan cara melakukan
rapat di kantor kepala desa pada malam hari.
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Balita
02.47
No comments
Penyuluhan
Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Balita
“Memberi pengetahuan
kepada ibu untuk lebih menjaga gigi anak, waspada pergantian gigi, meskipun
gigi susu bakal tanggal, tapi tetap dijaga. Ibu yang cerdas akan mengurangi
gigi gigis pada balita.” Harapan Yuntari, mahasiswa KKN dari Universitas Jember
sekaligus penanggung jawab penyuluhan saat memberi penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut untuk balita di posyandu Dusun Pondokmiri Desa Pondokrejo.
Jumat, 15 Agustus 2014, mahasiswa KKN
Universitas Jember memberi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk yang kedua
kalinya. Kegiatan ini merupakan salah satu program KKN dari pilar kesehatan.
Penyuluhan bertujuan untuk mensosialisasikan cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut anak-anak.
Acara dimulai pukul 09.00. Saat semua balita
selesai ditimbang, mahasiswa KKN siap untuk memberi penyuluhan. Berbekal
selebaran yang dibagikan kepada ibu-ibu, banner
untuk memberi gambaran, dan gigi tiruan untuk mempraktekkan. Isi penyuluhan
berupa tahapan gigi permanen tumbuh dan cara menjaga gigi balita.
“Gigi yang paling depan ini namanya gigi seri,
biasanya tumbuh pada usia tujuh sampai delapan tahun.” Salah satu penjelasan
Diana, mahasiswi yang bertugas untuk memberi penyuluhan. Selain usia
pertumbuhan gigi permanen, penyuluhan juga difokuskan pada perawatan gigi
balita. Untuk menjaga gigi balita seharunya sudah sejak anak-anak belum
mempunyai gigi. Untuk memaksimalkan
penyuluhan, selain mahasiswa yang menerangkan dengan banner, beberapa mahasiswa memberi penyuluhan dengan selebaran dan
gigi tiruan dan menjelaskan satu per satu macam-macam gigi dan usia tumbuh.
“Kalau anak-anak yang sudah tidur, jangan
membiarkan botol susu tetap dimulut anak. Membiarkan anak tidur dengan botol
susu, bisa membuat gigis gigi anak. Kalau tidak bisa lepas dari botol, diganti
dengan air putih.” Saran Yuntari saat penyuluhan. Selain itu, juga saran
tentang gosok gigi sehari dua kali, membersihkan gusi anak yang belum mempunyai
gigi dengan kain basah atau kain kasa, dan berkumur setelah makan untuk
mencegah gigi gigis pada anak.
Meskipun antusiasme ibu-ibu tidak seperti
penyuluhan di posyandu sebelumnya, namun semangat mahasiswa tidak berkurang.
Harapan untuk mencerdaskan ibu-ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
balitanya menjadi semangat mahasiswa. Penyuluhan diakhiri ketika ibu-ibu dan
balitanya telah meninggalkan posyandu.
Rembuk Desa
01.50
No comments
“Jadi program-program yang dicanangkan oleh
teman-teman KKN bisa konek dengan potensi-potensi teman-teman desa.” Harapan
Dr. Eko Suwargono, M.Hum saat acara akan dimulai. Senin, 11 Agustus 2014
dilaksanakannya rembuk desa oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Jember, dosen pembimbing, beberapa warga, dan tokoh masyarakat Desa Pondokrejo
Kabupaten Jember.
Rembuk desa merupakan
upaya yang dilakukan mahasiswa KKN untuk memaparkan dan mensosialisasikan
program-programnya kepada warga desa setempat. Pemaparan dan sosialisasi
melalui rembuk desa ini bertujuan untuk mendapat masukan, tanggapan, dan
kerjasama terhadap program yang akan dilaksanakan. Dengan adanya rembuk desa,
mahasiswa, dosen, serta warga desa mampu menjalin talisilaturahim yang lebih
dekat sehingga program akan mendapat dukungan dari semua pihak.
Rembuk desa kali ini
dilaksanakan di Kantor Desa Pondokrejo. Peserta yang menhadiri ada 12 orang,
yang merupakan para warga yang telah mendapat undangan. Peserta yang menghadiri
adalah kepala desa, dosen pembimbing, perwakilan karang taruna, kepala dusun
Pondok Miri, ketua urusan keamanan kantor desa Pondokrejo yang merangkap kepala
dusun Sumberjo, ketua posdaya kesenian, dan bidan posyandu. Peserta yang datang
merupakan perwakilan warga yang ikut andil dalam pelaksanaan program.
Acara rembuk desa
dimulai sejak pukul 11.00. Diawali dengan ucapan terimakasih atas kehadiran
peserta rembuk desa. Kemudian sambutan-sambutan oleh Eza selaku kordinator desa
mahasiswa KKN, Dr. Eko Suwargono, M.Hum selaku dosen pembimbing Universitas
Jember, dan Misriyanto Efendi selaku Kepala Desa Pondokrejo. Dalam sambutannya,
Eza mengungkapkan keinginannya untuk memajukan dan mengembangkan pemuda-pemudi
Pondokrejo.
“Perubahan itu akan
terjadi jika dilakukan oleh pemuda-pemudi.” Ungkap Eza ketika memberi sambutan.
Tidak jauh berbeda
dengan sambutan yang dilakukan Eza, Dr. Eko Suwargono, M.Hum juga menyampaikan
beberapa hal dan harapan diterjunkannya mahasiswanya di desa ini.
“Anak-anak mahasiswa
mempunyai ilmu yang ebrsifat teori, bukan untuk mengajari namun juga untuk
belajar bagaimana merepkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dibidang kesehatan,
ekonomi, lingkungan dan pendidikan. Dr.
Eko Suwargono, M.Hum juga menungkapkan teori hanya 30% dan praktek 70%,
sehingga diharapkan mahasiswa-mahasiswa KKN belajar praktek dalam masyarakat
untuk belajar 70% tersebut. Harapannya sebagai dosen pembimgin juga tentang
kerjasama dengan pihak yang tepat, agar program-program KKN dapat
berkelanjutan. Dalam akhir sambutannya Dr. Eko Suwargono, M.Hum mengungkapkan,
“Saya berharap mahasiswa KKN mendapatkan ilmu berkomunikasi dengan masyarakat,
berintegritas, bekerja sama, dan mendapat ilmu pedesaan. Untuk membangun ilmu
akademik guna mengembangkan masyarakat secara umum.”
Sambutan dari kepala
desa, lebih memberi saran untuk warga desanya. “Kepada masyarakat yang ada di
Pondokrejo seharusnya bisa menjadi masukan. Setelah anak-anak KKN kembali ke
Universitas Jember, program-programnya berlanjut sampai kedepannya.” Saran
Misriyanto Efendi selaku kepala desa untuk warganya.
Setelah memberi
sambutan, acara inti rembuk desa dimulai. Pemaparan program dan respon dari
peserta rembuk desa. Mahasiswa KKN tahun ini adalah mahasiswa KKN gelombang II
Universitas Jember yang disetiap desanya dibagi dua kelompok dan masing-maing
kelompok memiliki 5 anggota. Desa Pondokrejo mendapat mahasiswa KKN dengan
kelompok 125 dan 195. Kelompok 125 mendapat giliran pertama untuk memaparkan
program-programnya; perpustakaan keliling dan
KF (pilar pendidikan), Jum’at bersih (pilar lingkungan), penyuluhan
bahaya miras dan narkoba (pilar kesehatan), dan penyuluhan istri cerdas (PKK).
Sama seperti 125, kelompok 195 juga diharukan mempunyai program di empat pilar;
fun game dan bimbingan belajar untuk siswa-siswi sekolah dasar (pendidikan),
sosialisasi kesehatan gigi dan mulut untuk balita di posyandu (kesehatan),
pemanfaatan botol bekas (lingkungan), dan pemberdayaan internet (ekonomi).
Setalah pemaparan
program, antusiasme peserta dapat dilihat dari banyaknya tanggapan dari warga. Banyak
tanggapan tentang bidang kesenian, karena memang Pondokrejo mempunyai posdaya
kesenian campur sari dan jaranan. Harapannya, kesenian ini mendapat SKU. Dr.
Eko Suwargono, M.Hum menanggapi bahwa perlu respon meski tidak masuk dalam
pilar yang diwajibkan untuk mahasiswa KKN. Kesenian bisa masuk dalam pilar
pendidikan jika dalam bentuk pelatihan dan bisa masuk dalam pilar ekonomi jika
dalam bentuk managemen usahanya. Acara pemaparan selesai tanggapan dari warga tentang program mahasiswa KKN
dirasa telah cukup.
Rembuk desa diakhiri
dengan ucapan terimakasih dan doa. Keakraban antara mahasiswa dan warga desa
semakin tampak saat obrolan santai setelah acara. Rembuk desa memang diharapkan
mampu menjalin silahturahim untuk kelancaran program-program mahasiswa KKN
Universitas Jember yang diaplikasikan pada Desa Temporejo.
Produksi Bata Merah
01.44
1 comment
Desa Pondokrejo selain
mempunyai hasil bumi, juga mempunyai hasil produksi yang melimpah berupa
prduksi bata merah dengan kwalitas bagus.
“Kwalitas tanah
Pondokrejo yang memang bagus untuk batu-bata. Di sini tanahnya bukan tanah
padas. Kalau tanah padas tidak bagus. Kalau di sini tanahnya keras, jadi lebih
cepat kering.” Ungkap Katemo, Perangkat Desa Pondokrejo dan salah satu produsen
bata merah.
Sejarah produksi bata
merah di Pondokrejo sudah turun temurun. “Setahu saya, sudah dari bapak dan
mbah saya. Di sini termasuk home industri. Dulu produksi genteng hampir setiap
rumah, itu saat saya SD. Karena metodenya manual, akhirnya kalah saing. Di sini
jadi produksi batu merah, karena untuk tembok yang tidak ada istilah tidak
laku.” Penjelasan Katemo tentang sejarah Pondokrejo yang menjadi produsen bata
merah dihampir setiap rumah.
Di musim kemarau
seperti di Bulan Agustus ini, adalah musim yang baik untuk memproduksi bata
merah. Produksi dibulan kemarau bisa menhasilkan 5 kali proses, dimana sekali
proses bisa memakan waktu minimal satu bulan dengan hasil dua puluh lima ribu
bata merah. Jika dua orang yang melakukan produksi, sehari bisa mencetak bata 1500
bata.
Cara membuat bata
tidak terlalu sulit. Proses pembuatan bata merah di Pondokrejo umumnya sama
dengan pembuatan bata merah di dearah lain. Tanah yang bagus untuk bata merah
membuat kwalitas bata merah Pondokrejo juga bagus.
Tanah yang cukup bagus
untuk mebuat bata merah ini berasal dari pekarang milik pribadi warga
Pondokrejo, ada pula tanah hasil sewa. Tidak seperti diperkotaan, rumah-rumah
di Pondokrejo mempunyai lahan yang luas untuk dikeruk dan dicetak menjadi batu
merah. Kalaupun sewa, sistemnya adalah bagi hasil. Dari hasil per 10.000 bata,
dibagi dengan pemilik tanah 1000 bata. Manfaat sewa tanah untuk bata merah,
juga dimanfaatkan oleh pemilik tanah. Tanah yang telah dikeruk digunakan untuk
sawah. Karena di Pondokrejo merupakan pertanian tadah hujan, sehingga bekas
galian membuat air tetap menggenang, kalaupun diisi dengan pompa air, airnya
tidak mengalir. Sehingga dengan adanya sewa tanah untuk bata merah, sangat
menguntungkan banyak pihak.
Kwalitas bata merah
yang bagus di Pondokrejo, membuat pemasarannya tidak terlalu sulit. Bahkan
sering kali masih dalam proses, pemesanan sudah mengantri. Pemesan bukan hanya dari daerah sekitar
Pondokrejo, juga dari kecamatan-kecamatan sekitar.
Pemesanan bata merah
Katemo bisa langsung datang ke rumah Katemo yang berada di jalan Imam Bonjol dusun Sumberejo. Kecanggihan
teknologi juga sudah masuk di desa ini, sehingga mempermudah pemasaran. Katemo
bisa dihubungi melalui telefon dan sms, dengan nomer 081231705964.
“Kalau diluar desa,
biasanya orang-orang bilang bata dari Pondokrejo.” Ungkap Katemo bangga, dengan
produksi bata merahnya yang mulai tekenal.
Hasil Bumi Desa Pondokrejo
01.38
No comments
“Rata-rata setiap
rumah mempunyai pohon kelapa.” Ungkap Katemo, salah satu Perangkat Desa
Pondokrejo.
Indonesia merupakan negara dengan tanah yang subur, temasuk Desa Pondokrejo merupakan salah satu bagiannya. Desa yang masuk Jember Selatan ini mempunyai beberapa hasil bumi yang cukup melimpah. Memang tidak banyak persawahan, namun mempunyai kebun yang bisa ditanami kayu dan buah.
Indonesia merupakan negara dengan tanah yang subur, temasuk Desa Pondokrejo merupakan salah satu bagiannya. Desa yang masuk Jember Selatan ini mempunyai beberapa hasil bumi yang cukup melimpah. Memang tidak banyak persawahan, namun mempunyai kebun yang bisa ditanami kayu dan buah.
Katemo mengungkapkan
hasil bumi di Desa Pondokrejo yang cukup melimpah adalah kelapa dan pisang. Dua
buah ini bisa ditemui di Pondokrejo sepanjang musim, baik musim hujan maupun
musim kemarau. Hanya saja, dimusim kemarau seperti di bulan agustus 2014 ini,
produksi pohon pisang bisa menurun 30% dan pohon kelapa buahnya lebih kecil.
Dalam buku Format Isian Data Potensi Desa dan Kelurahan Tahun 2012 Desa
Pondokrejo, buah pisang yang dihasilkan sekitar 2 ton/ha dan buah kelapa
sekitar 20 kwintal/ha.
Tidak ada lahan khusus
untuk menanam pohon kelapa, setiap rumah mempunyai tanaman ini. Melimpahnya
buah kelapa di desa ini selain dijual langsung, juga dimanfaatkan atau diolah
menjadi gula merah.
Berbeda dengan kelapa,
pohon pisang yang melimpah justru mempunyai kendala. Dusun Kombongan merupakan
penghasil terbessar pohon pisang di Desa Pondokrejo. Limpahan buah pisang
justru terjual dengan harga yang murah. Pemilik buah pisang biasanya menjual
langsung ke konsumen atau pemborong, tanpa olahan.
“Dulu pernah diolah
menjadi keripik pisang, tapi pemasaran selalu menjadi kendala. Akhirnya dijual
seperti semula, tanpa diolah. Dari pada banyak tidak habis dimakan sendiri, ya
dijual murah.” Penjelasan Katemo tentang alasan harga pisang sangat murah di
Desa Pondokrejo.
Desa Pondokrejo memang
mempunyai hasil yang melimpah untuk hasil bumi buah kelapa dan pisang, namun
untuk pemasaran bahan olahan yang kurang terfasilitasi. Pemasaran hanya bisa
menunggu konsumen langsung datang membeli atau dijual dipertokoan kecil
sekitar. Hanya bahan mentah yang biasanya ada pembeli dalam jumlah banyak
dengan harga yang murah.
“Setiap hari ada saja
yang bisa dipanen.” Terang Katemo tentang buah kelapa yang ada
dihalaman-halaman rumah di Desa Pondokrejo.
Langganan:
Postingan (Atom)